Kesiapan Kelembagaan : Menguatkan Identitas dalam Arus Perubahan



 Syahrul Marham*
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari

Kesiapan kelembagaan biasanya terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi. Perubahan organisasi telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis. Sebagai sebuah variabel dalam sistem keorganisasian, perubahan organisasi tentu saling berkaitan dengan variabel lainnya. Dalam studinya Darto menemukan relasi antara transformasi organisasi dengan transformasi budaya organisasi. Bahwa tahapan penting dalam transformasi organisasi adalah transformasi budaya organisasi[1]. Pengalaman Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagaimana dijelaskan Darto di atas menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor penting dalam transformasi organisasi. Nilai-nilai yang bersifat menghambat mesti diganti dengan nilai-nilai baru. Pada tingkat yang lebih praktis adalah perubahan perilaku, meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasaan baru yang lebih baik. Hal ini selaras dengan kaidah Ushul Fiqih "almuhafazhatu 'alal qadiimil shaalihi wal akhdzu bil jadiidil ashlah". Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing)[2]. Para pegiat organisasi mesti urun rembug menemukan nilai-nilai baru sebagai pengganti nilai-nilai lama yang sudah out of date, kemudian menerapkannya pada seluruh level organisasi. Dalam konteks ini kepemimpinan memegang kunci penting sebagaimana temuan Utami bahwa perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan[3].
            Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Suprihatmi mengungkapkan bahwa melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan efisien. Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan sosial-politik) dan kekuatan internal (strategi organisasi, munculnya peralatan baru, dan sikap karyawan). Suprihatmi mengemukakan pandangan dari Burnes tentang perubahan keorganisasian sebagai produk dalam tiga proses, yakni: proses pilihan, proses lintasan, dan proses perubahan[4]. Sari dan Ibrahim dalam studi mereka di Koran Riau menemukan bahwa implementasi manajemen perubahan dalam rangka pengembangan organisasi dapat dilaksanakan dengan melakukan perubahan pada tingkat individual, kelompok dan organisasi Manajemen perubahan menghadirkan pengaruh besar dalam sistem organisasi seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja[5].   
            Sisi yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi organisasi adalah konflik yang biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan. Salah satu tawaran dalam pendekatan konflik seperti ini adalah Pengembangan organisasi (organizational development/OD). Beberapa ahli mengemukakan pendapat yang berbeda seperti Fred Luthans memandang PO/OD  sebagai pendekatan modern dalam manajemen terhadap perubahan dan perkembangan organisasi dari sudut sumber daya manusia. Werren G. Bennis melihat bahwa PO/OD merupakan respon terhadap perubahan yang berhubungan dengan segi pendidikan yang kompleks untuk merubah keyakinan, sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi, agar mampu mengadptasi secara baik teknologi baru, perubahan yang dilayani dan tantangan-tantangan di dalam perubahan yang rumit tersebut. Adapun Wendel L. French dan Cecil H. Bell, Jr berpendapat bahwa PO/OD adalah usaha jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan sebuah organisasi dalam memecahkan masalah dan proses pembaruan, terutama melalui manajemen dan kerjasama yang lebih efektif sebagai budaya yang dikembangkan dalam organisasi[6]. Purhantara mengemukakan bahwa seseorang yang memusatkan perhatian dalam pengembangan organisasi mesti memperhatikan elemen-elemen kreatifitas di dalam organisasi. Dibutuhkan pikiran-pikiran cerdas terkait gambaran masalah, pengumpulan informasi, pemikiran intensif, hambatan dan sebagainya[7].
            Dalam konteks ini, dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
1.      Kerangka struktural (structural frame)[8].
Kerangka ini terpusat pada bangunan organisasi: model unit dan sub unit, aturan, tujuan dan kebijakan, jalur membuat keputusan dan aktivitas. Pada model kerangka ini organisasi berfokus pada peran serta tanggung jawab, bagaimana koordinasi dan kontrol proses bisnisnya. Pada kenyataannya sebagian besar struktur organisasi banyak yang meggunakan kerangka struktural ini karena lebih mudah dipahami dan dipahami oleh masyarakat luas.
2.      Kerangka sumber daya manusia (human resources frame)[9].
Kerangka ini yang menekankan pada pengetahuan akan manusia dari segi kekuatan dan kelemahan, alasan dan emosi, keinginan dan ketakutan. Kerangka yang satu ini menunjukan organisasi berfokus pada penyediaan keselarasan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan tiap-tiap pekerja.
3.      Kerangka politik (political frame).[10]
Kerangka ini melihat organisasi sebagai arena berkompetisi dengan ciri yang kurang sumber daya, persaingan kepentingan, dan semangat kekuatan dan keuntungan. Kerangka ini menunjukan bahwa organisasi dipandang sebagai sebuah koalisi dari berbagai individu dan kelompok.
4.      Kerangka simbolis (symbolic frame)[11].
Kerangka ini terfokus pada masalah kebermaknaan dan keyakinan yang dilaksanakan dalam bentuk ritual, upacara, sejarah, permainan, dan budaya yang hidup dalam jantung organisasi. Yang terakhir adalah kerangka simbolik, yaitu organisasi berfokus pada simbol-simbol dan arti yang terkait pada setiap peristiwa, yaitu dimana sebuah budaya sangat berpengaruh dan memiliki nilai penting pada kerangka ini.          
            Empat kerangka kesiapan tersebut harus dikendalikan langsung oleh pemimpin lembaga, tidak terkecuali pesantren.


                [1] Darto, M. (2013). Kepemimpinan Transformasional dalam Konteks Perubahan Organisasi di Lembaga Administrasi Negara. Jurnal Borneo Administrator, 9(3).
                [2] Winardi, J. (2005). Manajemen perubahan. Jakarta: Prenada Media.
                [3] Utami, S. S. (2012). Pengaruh Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 7(2).
                [4] Suprihatmi, S. W. (2012). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kemampuan Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan-perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di PT Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 6(1).
                [5] Readiness Frame: 
                [6] Nawawi, Hadari
                [7] Wahyu Purhantara, Vol.6 No.2: 2009
                [8] Lihat Bolman, L.G. and Deal, Terrence E, Reframing Organization (3th ed.) San Francisco: John Wiley & Sons, 2003
                [9] Lihat Bolman, Ibid
[10] Lihat Bolman, Ibid
[11] Lihat Bolman, Ibid

Komentar

  1. Kuliah Online Kita Mulai Pk. 10.00 - 12.00 WITA

    BalasHapus
  2. Nama: Muh.ikram pratama. S
    Nim : 18010103060
    Prodi: MPI b

    Upaya untuk Mempertahankan Identitas organisasi. Dalam arus perubahan ada begitu banyak tantangan yan dihadapi oleh berbagai organisasi, maka begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri organisasi. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali yang besar,  tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi  organisasi,  yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi dilakukan agar adaktif terhadap perubahan yang sedemikian cepat guna menjawab fenomena tomorrow is today.

    BalasHapus
  3. Nama : Muh. Sabri Alamsyah
    NIM : 18010103041
    Prodi : MPI/B

    Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    Dalam artikel diatas saya berpendapat bahwa, memang dalam sebuah Lembaga perubahan atau transformasi karakteristik lembaga harus mengikuti perkembangan zaman salah satunya menguatkan identitas dari lembaga itu. Namun adapula sebagian lembaga masih mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri. Sehingga untuk melakukan perubahan dalam lembaga tersebut butuh gerakan besar dan tersistematis. Sesuai penjelasan artikel diatas perubahan tersebut dapat kita laksanakan dari kerangka (Frame) paling bawah yaitu :

    1. Kerangka Struktural, dalam proses transformasi hal pertama yang menjadi perhatian kita adalah desain dari organisasi tersebut,sehingga kita dapat melakukan perubahan desain dari organisasi tersebut.
    2. Kerangka Sumber Daya Manusia, Kerangka ini fokus pada pengembangan individual dari lembaga tersebut. Baik itu perubahan segi sikap kerja, pola pikir, mapupun pola sosial individu tersebut.
    3.Kerangka politik, kerangka ini mengarah pada transformasi cara persaingan dalam dunia organisasi baik itu secara internal maupun persaingan secara eksternal, dalam dunia organisasi para pelaku organisasi dapat membaca persaingan yang yang begitu cepat.
    4. Kerangka Simbolis, kerangka yang terakhir ini mengarahkan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat berubah begitu cepat.

    Dalam melakukan transformasi/perubahan penguatan identitas butuh kesiapan dorongan dari dalam (Internal) maupun dorongan dari Luar (Eksternal) sehingga transformasi tersebut dapat terlaksana secara efisien. Sekian dan terimakasih
    Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nama : Fajar Zainulloh
    Nim : 18010103050
    Prodi : MPI/B


    Dalam mempertahankan identitas organisasi langkah pertama yang umum atau yang global Adalah tujuan terbentuknya organisasi dilanjutkan oleh tanggung jawab Dan komitmen dalam sebuah organisasi Dan Dalam Transformasi organisasi merupakan suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari bentuk dan sistem yang lama ke bentuk sistem yang baru dengan menyesuaikan seluruh elemen turnalnya (sistem, struktur, people, kulture)

    BalasHapus
  6. Nama :amran abdullah
    Nim :18010103058
    Prodi :MPI,b


    Upaya yang harus kita lakukan dalam menghadapi dan menguatkan identitas dalam arus perubahan ya itu bagaimana pemimpin mengontrol dan anggota dan kariawan agar tidak goyah dalam menghadapi arus perubahan karena diera perubahan ini karena banyak tuntutan yang harus dilakukan tetapi jangan karena tuntutan itu identitas kita tidak kuat dan mudah berubah ubah maka dari itu kita harus perpegang teguh kepada tujuan utama kita dalam organisasi ato perusahaan karena tidak selama nya kita harus mengikuti tuntutan yang di bawa oleh zaman


    Upaya kita dalam menghadapi

    BalasHapus
  7. Nama : Ainun Rahman
    Nim : 18010103069
    Prodi : MPI/B



    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

    Dalam mengelola lembaga/organisasi agar lebih efektif dan efisien,peran kepemimpinan menjadi hal yant penting dalam kesiapan perubahan atau transformasi yang menjadi budaya organisasi. Terkait hal ini sebuah organisasi perlu mengenal kekuatan eksternal dan internal organisasi itu sendiri. Kemudian elemen-elemen kreatifitas dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi merupakan faktor penting untuk diperhatikan dalam melakukan transformasi yang lebih baik.

    Sesuai dengan artikel diatas kerangka(frame) yang dapat digunakan dalam kesiapan kelembagaan sebagai berikut:

    1. Kerangka struktural (Structural Frame)
    2. Kerangka Sumber Daya Manusia (Human Resources Frame)
    3. Kerangka Politik (Political Frame)
    4. Kerangka Simbolis ( Symbolic Frame)

    Peran kepemimpinan sangat penting dalam menguatkan identitas dalam arus perubahan.
    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

    BalasHapus
  8. Nama:Ade verawati
    Nim :18010103053
    Prodi :mpi b

    Dalam mempertqhankan identitas organisasi langkah pertama yang umumnya atau yang globwl adalah tujuan kerqngkah simboles, kerangkah yqng terahkir ini mengarakan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat perubahan begitu cepat. Dalam mengikuti identitas perubahan organisasi

    BalasHapus
  9. Nama:Ade verawati
    Nim :18010103053
    Prodi :mpi b

    Dalam mempertqhankan identitas organisasi langkah pertama yang umumnya atau yang globwl adalah tujuan kerqngkah simboles, kerangkah yqng terahkir ini mengarakan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat perubahan begitu cepat. Dalam mengikuti identitas perubahan organisasi

    BalasHapus
  10. Nama :Sumanti
    Nim : 18010103068
    Kelas : MPI B/Semester 3

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

    Menurut pendapat saya setiap organisasi pasti mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebut tidak bisa dihindari dan di anggap sepele, karena perubahan tersebut yang akan sangat mempengaruhi proses perencanaan dalam Sebuah kelembagaan. Dalam mempertahankan sebuah organisasi disini harus bekerja sama dan bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya masing-masing, sehingga perubahan tersebut menjadi tuntutan dalam organisasi dapat mengelola dengan baik dan bermanfaat dalam mencapai tujuan bersama.

    Dapat disimpulkan bahwa setiap kelembagaan atau organisasi harus siap dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dan hal yang pertama dan paling utama dalam sebuah organisasi adalah kerja sama dan tanggung jawab yang baik sehingga mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi.

    BalasHapus
  11. Nama : Andi Nurcahayati Amir Soetedjo
    Nim : 18010103064
    Prodi : MPI/B

    Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor penting dalam transformasi organisasi. Melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan efisien, Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan kekuatan internal. perubahan yang berhubungan dengan segi pendidikan yang kompleks untuk merubah keyakinan, sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi, agar mampu mengadptasi secara baik teknologi baru, perubahan yang dilayani dan tantangan-tantangan di dalam perubahan yang rumit tersebut.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Nama : Ramadhan Alfi Syahrin
    Nim : 18010103046
    Kelas : Mpi "B"

    Dinamika merupakan hal yang lumrah di dalam suatu organisasi dimana perubahan pastinya akan terjadi. Kepemimpinan dapat menentukan baik tidaknya suatu kelembagaan. Seorang pemimpin harus bisa mentransformasikan nilai-nilai suatu organisasi di dalam budaya organisasi dengan mengganti nilai-nilai yang bersifat menghambat menjadi nilai-nilai baru yang dapat menghilangkan kebiasaan buruk sehingga dapat menghasilkan perilaku-perilaku baik dalam berorganisasi. Tidak berhenti sampai disitu, kepemimpinan juga harus luas akan cakrawala ilmu pengetahuan dan paradigma berfikir yang luar biasa, hal itu bertujuan agar dapat menyelesaikan konflik dan perselisihan di dalam organisasi. Dengan terpenuhinya kriteria kepemimpinan di atas maka suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah di rencanakan dengan efektif, dapat bertransformasi dengan baik, dan pastinya dapat menguatkan identitas dalam arus perubahan.

    BalasHapus
  14. Nama : RISMA
    NIM. : 18010103042
    KELAS : MPI B

    Menurut saya dalam menguatkan identitas arus perubahan, yaitu dalam hal ini perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan karena kepemimpinan memegang kunci penting dalam sebuah perubahan. Dalam melakukan sebuah proses perubahan yaitu dengan melalui sebuah tahapan pencairan, perubahan, dan pembekuan kembali, untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan kekuatan internal. Dan perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian sebuah tujuan. adapun konflik yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi atau perubahan dalam organisasi yaitu biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan.

    BalasHapus
  15. Nama:Ratih Nurwasih
    Nim:18010103049
    Prodi:MPI(B)

    Assalamualaikum wr wb.
    menurut saya di dalam kesiapan kelembagaan ada yang namanya perubahan di mana yang terjadi di lingkungan organisasi tersebut dengan begitu pada tingkat lebih praktis adalah perubahan perilaku,meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasan baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya.Di dalam kesiapan kelembagaan,terdapat perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat di kelolah dengan baik sehingga bermanfaat dalam mencapai tujuan. Dalam kesiapan kelembagaan ada beberapa proses perubahan keorganisasian yaitu:(1).proses pilihan,(2).proses lintasan (3).proses perubahan.
    untuk kesiapan kelembagaan ada sisi yang tidak bisa kita hindari dalam prosea trnsformasi orgnisasi yaitu konflik dengan adanya konflik maka tidak ada kesiapan perubahan yang terdapat dalam suatu elemen elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan.

    BalasHapus
  16. Nama:NURMALIANA
    Nim: 18010103067
    Prodi:MPI/B
    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    berdasarkan artikel diatas saya berpendapat bahwa identitas organisasi adalah proses pembangunan proyek dan tidak bertahan lama atau obyektifitas. Organisasi terbentuk karena adanya identitas, organisasi harus berupaya untuk dapat tetap survive dan unggul serta diperlukan berbagai strategi organisasi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi, sistem informasi baru digunakan untuk mencapai tujuan organisasi dengan fasilitas penyusunan kembali suatu organisasi. Untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik terkadang seseorang dituntut untuk melakukan perubahan baik itu didalam skala besar maupun kecil tak terkecuali sebuah organisasi dll. Namun terkadang banyak pula yang tidak mau menerima perubahan tersebut karena mereka sudah merasa nyaman berda di posisinya saat ini.Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan.
    Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    BalasHapus
  17. Nama : iqbal
    Nim : 18010103038
    Prodi: MPI b

    Pengaruh identitas dalam arus pengaruh positif dan negatif. Di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan organisasi yang ada di Indonesia.organisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya berpikir masyarakat Indonesia. Ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Perubahan arus organisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya dan statistik organisasi masyarakat Indonesia.

    BalasHapus
  18. Nama : Kiki Mirawati
    Nim : 18010103056
    Kelas : MPI/B

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Dalam sebuah kelembagaan perlu adanya perubahan yang efektif dan efisien. Dengan adanya suatu perubahan atau transformasi yang biasa terjadi dalam kelembagaan, nilai-nilai dalam organisasi menjadi faktor yang penting untuk melakukan transformasi yang lebih baik. Suatu perubahan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : pencarian (unfreezing), perubahan (Change), dan pembekuan kembali (Refreezing). Dalam konteks perubahan ini kepemimpinan menjadi peran utama yang memegang kunci penting.

    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus

  19. Hapus Komentar Dari: SUARA DARI KENDARI
    Blogger Hasrawia berkata...
    Nama : Hasrawia
    Nim : 18010103043
    Prodi: MPI/B

    Menurut saya terkait artikel diatas yaitu untuk melakukan sebuah perubahan dalam organisasi memang diperlukan kepemimpinan yang baik karna kepemimpinan memegang kunci penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Untuk menguatkan identitas dalam arus perubahan pertama-tama diperlukan perubahan perilaku ini terlebih dahulu kita benah karna perilaku yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula dalam hal ini , meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasaan baru yang lebih baik. Sesuai dengan yang dijelaskan dalam artikel diatas yaitu Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing). Untuk mengelola perubahan sebuah organisasi kita juga harus memperhatikan kekuatan dari dalam maupun dari luar organisasi dalam hal ini faktor internal (strategi organisasi, munculnya peralatan baru, dan sikap karyawan). dan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan sosial-politik). Dalam melakukan perubahan tidak terlepas dari konflik atau masalah-masalah yaitu mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri. Untuk melakukan perubahan sesuai dengan penjelasan artikel diatas dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
    1.Kerangka struktural (structural frame)
    2.Kerangka sumber daya manusia (human resources frame)
    3.Kerangka politik (political frame)
    4.Kerangka simbolis (symbolic frame)

    BalasHapus
  20. Nama :Dimas bagus syahab saputra
    Nim:18010103047
    Kelas :mpi/b
    Assalamualaikum wr.wb.
    Dalam suatu organiasai perubahan adalah salah satu yang menajadi tuntutan dalam organiasai tersebut. Dalam proses perubahanya tersebut ada terdapat berbagai sisi sisi yang tidak bisa di hindari diantaranya tentang timbulnya konflik yang biasax diawali dari ketidak pastian dari berbagai elemen. Olehnya itu dalam melakukan suatu perubahan sangatlah di butuhkan pengakuan identitas dari dalam maupun dari luar yang selanjutnya kita jadikan sebagai tolak ukur perubahan dalam kemajuan organiasasi tersebut

    BalasHapus
  21. Nama:Riska Apriyani
    Nim :18010103040
    Prodi: MPI/B

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Dalam mempertahankan identitas ada begitu banyak perubahan dan ada begitu banyak tahapan yang harus dilakukan yaitu pencairan,perubahan,dan pembukuan kembali. Di Dalam perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Dalam pengelolaan perubahan sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan juga internal. Dalam melakukan perubahan akan menghadirkan pengaruh besar dalam sistem organisasi seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja.

    BalasHapus
  22. Nama : Andrianto
    Nim :18010103073
    Kelas :MPI B
    Mapel :perilaku organisasi

    Dalam sebuah organisasi pasti ada kerangka dalam pengembangan organisasi seperti yang telah dijelaskan bahwa setiap organisasi yang hadir di tengah masyarakat pastilah akan menghadapi dinamika,entah itu sebab dari luar bahkan bisa saja sebab dari dalam. Jadi hasil dari pengamatan saya dalam sebuah organisasi tentu saja kita tahu bahwa dalam menghadapi dinamika organisasi tidaklah mudah. Kita ketahui bersama bahwa dalam kenyataannya dinamika ini sering terjadi perubahan yang terjadi dari segi kehidupan entah itu baik pada tingkat individu maupun dari segi organisasionalnya. Nah maka sebab itu, perubahan yang selalu terjadi ada kalanya pemimpin organisasi harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar terlebih lagi yang terjadi didalam organisasi yang di pimpinnya. Jadi pemimpin wajib dan harus mampu mempertimbangkan dan memperhitungkan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. Karena itu pemimpin harus mempunyai keterampilan dan keberanian untuk mengatasi perubahan di luar dan terlebih lagi didalam organisasi demi peningkatan perkembangan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati sejak awal pembentukannya.

    BalasHapus
  23. ULASAN ARTIKEL
    Nama Pengulas : Laila Nurcahyani Kohar
    NIM : 18010103071
    Kelas : B (III)
    Tanggal : 27 November 2019

    Identitas Artikel
    Nama penulis : Syahrul Marham
    Judul artikel "Kesiapan Kelembagaan : Menguatkan Identitas dalam Arus Perubahan"
    Tahun : 2019

    Dalam artikel tersebut penulis menyampaikan bahwa Kesiapan kelembagaan biasanya terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi, dimana perubahan tersebut telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis.
    Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing).

    Dalam artikel ini pula penulis menyampaikan Sisi yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi organisasi adalah konflik yang biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan. Salah satu tawaran dalam pendekatan konflik seperti ini adalah Pengembangan organisasi (organizational development/OD). Dari hal tersebut timbullah pertanyaan lalu apa kerangka yang harus dilakukan oleh pemimpin lembaga terhadap pembaharuan organisasi ??? Sehingga terjawablah dalam konteks ini, yg dimana dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi yang harus dikendalikan langsung oleh pemimpin lembaga, yakni :
    1. Kerangka struktural (structural frame).
    Kerangka ini terpusat pada bangunan organisasi: model unit dan sub unit, aturan, tujuan dan kebijakan, jalur membuat keputusan dan aktivitas.
    2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame).
    Kerangka ini yang menekankan pada pengetahuan akan manusia dari segi kekuatan dan kelemahan, alasan dan emosi, keinginan dan ketakutan.
    3. Kerangka politik (political frame).
    Kerangka ini melihat organisasi sebagai arena berkompetisi dengan ciri yang kurang sumber daya, persaingan kepentingan, dan semangat kekuatan dan keuntungan.
    4. Kerangka simbolis (symbolic frame).
    Kerangka ini terfokus pada masalah kebermaknaan dan keyakinan yang dilaksanakan dalam bentuk ritual, upacara, sejarah, permainan, dan budaya yang hidup dalam jantung organisasi.
    Dari ulasan yang saya paparkan berdasar artikel tersebut saya memberikan saran agar kiranya sumber artikel tersebut dapat menjadi acuan bagi kita pembaca dalam hal kesiapan kelembagaan menguatkan identitas arus dalam perubahan, karena sebagai agen perubahan sepantasnyalah membuat sebuah perubahan dengan menghilangkan nilai-nilai penghambat yang diganti memjadi nilai-nilai baru, artinya sepantasnyalah kita harus merubah perilaku bila mau menjadi sebuah agent of change.
    Saran buat penulis artikel setelah membaca secara keseluruhan, ada baiknya bila artikel yang di tulis memiliki struktur penulisan, misalnya latar belakang atau pengenalan-pengenalan dari tiap paragraf setiap artikel.
    Artikel yang dimuat telah bagus, memberikan respon dan pemahaman terhadap pembaca.

    BalasHapus
  24. NAMA:DEVAN
    NIM:18010103045
    PRODI:MPI/B

    Assalamualikum we.wb
    Menurut saya bahwa, memang dalam sebuah Lembaga perubahan karakteristik lembaga harus mengikuti perkembangan zaman dengan memertahan kan nilai-nilai budaya yang ada dalam lembaga itu sendiri yang tidak terpengaruh dengn nilai perkembangan zaman. Namun adapula sebagian lembaga masih mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri yang tidak mengikut kepada perkembangan zama. Sehingga untuk melakukan perubahan dalam lembaga itu sendiri, inilah beberapa kerangka yang digunakan lembaga atau organisasi hingga melalukan perubahan.



    1. Kerangka Struktural
    2. Kerangka Sumber Daya Manusia
    3.Kerangka politik
    4. Kerangka Simbolis


    Upaya untuk Mempertahankan Identitas organisasi.Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri organisasi. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali yang besar, tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi dilakukan agar adaktif terhadap perubahan yang sedemikian cepat guna menjawab fenomena tomorrow is today.


    Wassalamualikum wr.wb

    BalasHapus
  25. Nama : Novita Ali
    Nim : 18010103072
    Prodi : Mpi B
    Menurut saya dari artikel di atas dalam arus perubahan ada begitu banyak tantangan yang di hadapai berbagai organisasi perubahan organisasi telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis. Perubahan menjadi ketentuan dalam organisasi mesti dapat di kelolah dengan baik sehingga bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan. Mengungkapkan bahwa melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan efesien untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi di antaranya mengembangangkan nasionallisme,elemen2 kreatifitas di dalam organisasi tersebut.

    BalasHapus
  26. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  27. Nama : widyawati kahar
    Nim :18010103066
    Kelas : MPI/B
    Menurut saya perubahan dalam organisasi merupakan hal yang berpotensi besar akan terjadi, hal ini menjadikan seorang pemimpin menjadi faktor penentu dalam menjaga dan memperbaiki suatu organisasi. Olehnya itu keterampilan dalam kepemimpinan haruslah dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengelola dan mengatur suatu organisasi. Adapun keterampilan yang harus dimiliki sebagai berikut :

    1. Kerangka struktural (Structural Frame)
    2. Kerangka Sumber Daya Manusia (Human Resources Frame)
    3. Kerangka Politik (Political Frame)
    4. Kerangka Simbolis ( Symbolic Frame)

    Dengan terpenuhinya kriteria tersebut maka suatu organisasi dapat bertransformasi dengan baik dan dapat menguatkan identitas dalam arus perubahan

    BalasHapus
  28. Nama: Eli SAFITRI BUDU
    Nim: 18010103044
    Prodi: MPI/B

    Assalamualaikum wr wb.
    Berdasarkan artikel di atas , saya berpendalat bahwa kesiapan kelembagaan yang terkait dgan perubahan2 dalam organisasi sangat di perlukan .dengan perubahan tersebut perlu di memperhatikan nilai-nilai dan faktor-faktor tertentu .proses melakukan perubahan di lakukan melalui tahapan pencairan , perubahan dan pembebukan kembali (refrezing).

    BalasHapus
  29. Nama : muh. Rahmat toding
    Nim : 18010103061
    Kelas : mpi B

    Dalam sebuah organisasi semua konteks ini harus dikerjakan dengan baik dan benar. Agar recipta organisasi sesuai dengan harapan kelompok.

    1. Kerangka truktulal
    2. Kerangka SDM
    3. Kerangka politik
    4. Kerangka simbolis

    BalasHapus
  30. nama :muh arham tarmizi
    kalas : mpi b

    memurut saya perubahan dalam sebuah organisasi itu merupakan hal yang sangat penting dan berpotensi paling besar dan sebagai faktor penentu dalam menjaga dan memperbaiki suatu organisasi dan didalam arus perbuhan ada banyak tantangan yang dihadapi oleh karena itu kita sebagai organisasi harus memecahkan tantangan tersebut dan suatu masalah yang terjadi agar tidak terjadi kesalah pahaman ..

    BalasHapus
  31. Nama:Nurannisa
    Nim:18010103062
    Kelas:MPI B
    Mapel:Perilaku organisasi

    Dalm lembaga akan mengalami suatu perubhan dimana setiap lembaga harus siap dalam mengatasi perubahan tersebut. Apalagi dizaman ini banyak teknologi digunakan. Lembaga harus mampu mengatasi perubahan ini untuk dapat mengangkat nama atau citra lembaga tersebut. Dalam mempertahankan identitas dari semua lembaga oleh karena itu lembaga harus memenuhi 4 kerangka dalam mengatasi perubahan tersebut yaitu:
    1. Kerangka struktural (structural frame).
    2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame)
    3. Kerangka politik (political frame).
    4. Kerangka simbolis (symbolic frame)

    BalasHapus
  32. Assalamualaikum wr.wb

    ULASAN ARTIKEL
    Nama: Nuranisha
    Nim :19010103002
    Kelas :MPI {A}
    Smter: 3 (Tiga)

    Menurut saya dari artikel diatas *menguatkan indentitas dalam arus perubahan*
    Bahwa tahapan penting dalam transformasi organisasi adalah transformasi budaya organisasi. sebagaimana dijelaskan Darto di atas menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor penting dalam transformasi organisasi. Nilai-nilai yang bersifat menghambat mesti diganti dengan nilai-nilai baru. Pada tingkat yang lebih praktis adalah perubahan perilaku, meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasaan baru yang lebih baik lagi. Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing).

    Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan sosial-politik) dan kekuatan internal (strategi organisasi, munculnya peralatan baru, dan sikap karyawan). Dalam konteks ini, dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
    1. Kerangka struktural (structural frame).
    2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame).
    3. Kerangka politik (political frame).
    4. Kerangka simbolis (symbolic frame).

    Demikian ulasan saya.
    Terima kasih
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  33. NURUL HAQ
    18010103065
    Kelas B MPI SEMESTER 5

    Menurut saya artikel yang bapak buat sangat menginspirasi.

    Banyak ilmu yang saya petik dari artikel bapak namun akat sangat banyak apabila saya sebutkan satu per satu di kolom komentar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANUSIA SEBAGAI INTI ORGANISASI