Kesiapan Kelembagaan : Menguatkan Identitas dalam Arus Perubahan
Syahrul Marham*
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari
Kesiapan kelembagaan biasanya terkait dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi. Perubahan organisasi
telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis. Sebagai
sebuah variabel dalam sistem keorganisasian, perubahan organisasi tentu saling
berkaitan dengan variabel lainnya. Dalam studinya Darto menemukan relasi antara
transformasi organisasi dengan transformasi budaya organisasi. Bahwa tahapan
penting dalam transformasi organisasi adalah transformasi budaya organisasi[1].
Pengalaman Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagaimana dijelaskan Darto di
atas menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor
penting dalam transformasi organisasi. Nilai-nilai yang bersifat menghambat
mesti diganti dengan nilai-nilai baru. Pada tingkat yang lebih praktis adalah
perubahan perilaku, meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan
kebiasaan baru yang lebih baik. Hal ini selaras dengan kaidah Ushul Fiqih
"almuhafazhatu 'alal qadiimil
shaalihi wal akhdzu bil jadiidil ashlah". Proses melakukan perubahan
dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing),
perubahan (change), dan pembekuan
kembali (refreezing)[2].
Para pegiat organisasi mesti urun rembug menemukan nilai-nilai baru sebagai
pengganti nilai-nilai lama yang sudah out
of date, kemudian menerapkannya pada seluruh level organisasi. Dalam
konteks ini kepemimpinan memegang kunci penting sebagaimana temuan Utami bahwa
perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan[3].
Perubahan
yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik
sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Suprihatmi mengungkapkan bahwa
melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan
efisien. Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal
kekuatan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan
sosial-politik) dan kekuatan internal (strategi organisasi, munculnya peralatan
baru, dan sikap karyawan). Suprihatmi mengemukakan pandangan dari Burnes
tentang perubahan keorganisasian sebagai produk dalam tiga proses, yakni:
proses pilihan, proses lintasan, dan proses perubahan[4].
Sari dan Ibrahim dalam studi mereka di Koran Riau menemukan bahwa implementasi
manajemen perubahan dalam rangka pengembangan organisasi dapat dilaksanakan
dengan melakukan perubahan pada tingkat individual, kelompok dan organisasi
Manajemen perubahan menghadirkan pengaruh besar dalam sistem organisasi seperti
gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja[5].
Sisi
yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi organisasi adalah konflik
yang biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam
organisasi untuk menerima perubahan. Salah satu tawaran dalam pendekatan
konflik seperti ini adalah Pengembangan organisasi (organizational development/OD). Beberapa ahli mengemukakan pendapat
yang berbeda seperti Fred Luthans memandang PO/OD sebagai pendekatan modern dalam manajemen
terhadap perubahan dan perkembangan organisasi dari sudut sumber daya manusia.
Werren G. Bennis melihat bahwa PO/OD merupakan respon terhadap perubahan yang
berhubungan dengan segi pendidikan yang kompleks untuk merubah keyakinan,
sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi, agar mampu mengadptasi secara baik
teknologi baru, perubahan yang dilayani dan tantangan-tantangan di dalam
perubahan yang rumit tersebut. Adapun Wendel L. French dan Cecil H. Bell, Jr
berpendapat bahwa PO/OD adalah usaha jangka panjang untuk meningkatkan
kemampuan sebuah organisasi dalam memecahkan masalah dan proses pembaruan,
terutama melalui manajemen dan kerjasama yang lebih efektif sebagai budaya yang
dikembangkan dalam organisasi[6].
Purhantara mengemukakan bahwa seseorang yang memusatkan perhatian dalam
pengembangan organisasi mesti memperhatikan elemen-elemen kreatifitas di dalam
organisasi. Dibutuhkan pikiran-pikiran cerdas terkait gambaran masalah,
pengumpulan informasi, pemikiran intensif, hambatan dan sebagainya[7].
Dalam
konteks ini, dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan
dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
Kerangka ini terpusat pada bangunan organisasi:
model unit dan sub unit, aturan, tujuan dan kebijakan, jalur membuat keputusan
dan aktivitas. Pada model kerangka ini organisasi berfokus pada peran
serta tanggung jawab, bagaimana koordinasi dan kontrol proses bisnisnya. Pada kenyataannya sebagian
besar struktur organisasi banyak yang meggunakan kerangka struktural ini karena lebih mudah
dipahami dan dipahami oleh masyarakat luas.
Kerangka ini yang menekankan pada pengetahuan akan
manusia dari segi kekuatan dan kelemahan, alasan dan emosi, keinginan dan
ketakutan. Kerangka yang satu ini menunjukan organisasi berfokus
pada penyediaan keselarasan antara kebutuhan organisasi dengan kebutuhan
tiap-tiap pekerja.
Kerangka ini melihat organisasi sebagai arena
berkompetisi dengan ciri yang kurang sumber daya, persaingan kepentingan, dan
semangat kekuatan dan keuntungan. Kerangka ini menunjukan bahwa
organisasi dipandang sebagai sebuah koalisi dari berbagai individu dan kelompok.
Kerangka
ini terfokus pada masalah kebermaknaan dan keyakinan yang dilaksanakan dalam
bentuk ritual, upacara, sejarah, permainan, dan budaya yang hidup dalam jantung
organisasi. Yang terakhir adalah kerangka simbolik, yaitu organisasi
berfokus pada simbol-simbol dan arti yang terkait pada setiap peristiwa, yaitu
dimana sebuah budaya sangat berpengaruh dan memiliki nilai penting pada kerangka ini.
Empat kerangka kesiapan
tersebut harus dikendalikan langsung oleh pemimpin lembaga, tidak terkecuali
pesantren.
Kuliah Online Kita Mulai Pk. 10.00 - 12.00 WITA
BalasHapusNama: Muh.ikram pratama. S
BalasHapusNim : 18010103060
Prodi: MPI b
Upaya untuk Mempertahankan Identitas organisasi. Dalam arus perubahan ada begitu banyak tantangan yan dihadapi oleh berbagai organisasi, maka begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri organisasi. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali yang besar, tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi dilakukan agar adaktif terhadap perubahan yang sedemikian cepat guna menjawab fenomena tomorrow is today.
Nama : Muh. Sabri Alamsyah
BalasHapusNIM : 18010103041
Prodi : MPI/B
Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dalam artikel diatas saya berpendapat bahwa, memang dalam sebuah Lembaga perubahan atau transformasi karakteristik lembaga harus mengikuti perkembangan zaman salah satunya menguatkan identitas dari lembaga itu. Namun adapula sebagian lembaga masih mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri. Sehingga untuk melakukan perubahan dalam lembaga tersebut butuh gerakan besar dan tersistematis. Sesuai penjelasan artikel diatas perubahan tersebut dapat kita laksanakan dari kerangka (Frame) paling bawah yaitu :
1. Kerangka Struktural, dalam proses transformasi hal pertama yang menjadi perhatian kita adalah desain dari organisasi tersebut,sehingga kita dapat melakukan perubahan desain dari organisasi tersebut.
2. Kerangka Sumber Daya Manusia, Kerangka ini fokus pada pengembangan individual dari lembaga tersebut. Baik itu perubahan segi sikap kerja, pola pikir, mapupun pola sosial individu tersebut.
3.Kerangka politik, kerangka ini mengarah pada transformasi cara persaingan dalam dunia organisasi baik itu secara internal maupun persaingan secara eksternal, dalam dunia organisasi para pelaku organisasi dapat membaca persaingan yang yang begitu cepat.
4. Kerangka Simbolis, kerangka yang terakhir ini mengarahkan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat berubah begitu cepat.
Dalam melakukan transformasi/perubahan penguatan identitas butuh kesiapan dorongan dari dalam (Internal) maupun dorongan dari Luar (Eksternal) sehingga transformasi tersebut dapat terlaksana secara efisien. Sekian dan terimakasih
Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaru empat yg hadir ya....
BalasHapusNama : Fajar Zainulloh
BalasHapusNim : 18010103050
Prodi : MPI/B
Dalam mempertahankan identitas organisasi langkah pertama yang umum atau yang global Adalah tujuan terbentuknya organisasi dilanjutkan oleh tanggung jawab Dan komitmen dalam sebuah organisasi Dan Dalam Transformasi organisasi merupakan suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari bentuk dan sistem yang lama ke bentuk sistem yang baru dengan menyesuaikan seluruh elemen turnalnya (sistem, struktur, people, kulture)
Nama :amran abdullah
BalasHapusNim :18010103058
Prodi :MPI,b
Upaya yang harus kita lakukan dalam menghadapi dan menguatkan identitas dalam arus perubahan ya itu bagaimana pemimpin mengontrol dan anggota dan kariawan agar tidak goyah dalam menghadapi arus perubahan karena diera perubahan ini karena banyak tuntutan yang harus dilakukan tetapi jangan karena tuntutan itu identitas kita tidak kuat dan mudah berubah ubah maka dari itu kita harus perpegang teguh kepada tujuan utama kita dalam organisasi ato perusahaan karena tidak selama nya kita harus mengikuti tuntutan yang di bawa oleh zaman
Upaya kita dalam menghadapi
Nama : Ainun Rahman
BalasHapusNim : 18010103069
Prodi : MPI/B
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Dalam mengelola lembaga/organisasi agar lebih efektif dan efisien,peran kepemimpinan menjadi hal yant penting dalam kesiapan perubahan atau transformasi yang menjadi budaya organisasi. Terkait hal ini sebuah organisasi perlu mengenal kekuatan eksternal dan internal organisasi itu sendiri. Kemudian elemen-elemen kreatifitas dan nilai-nilai yang dianut oleh organisasi merupakan faktor penting untuk diperhatikan dalam melakukan transformasi yang lebih baik.
Sesuai dengan artikel diatas kerangka(frame) yang dapat digunakan dalam kesiapan kelembagaan sebagai berikut:
1. Kerangka struktural (Structural Frame)
2. Kerangka Sumber Daya Manusia (Human Resources Frame)
3. Kerangka Politik (Political Frame)
4. Kerangka Simbolis ( Symbolic Frame)
Peran kepemimpinan sangat penting dalam menguatkan identitas dalam arus perubahan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Nama:Ade verawati
BalasHapusNim :18010103053
Prodi :mpi b
Dalam mempertqhankan identitas organisasi langkah pertama yang umumnya atau yang globwl adalah tujuan kerqngkah simboles, kerangkah yqng terahkir ini mengarakan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat perubahan begitu cepat. Dalam mengikuti identitas perubahan organisasi
Nama:Ade verawati
BalasHapusNim :18010103053
Prodi :mpi b
Dalam mempertqhankan identitas organisasi langkah pertama yang umumnya atau yang globwl adalah tujuan kerqngkah simboles, kerangkah yqng terahkir ini mengarakan pada perubahan kebudayaan dari lembaga tersebut, sehingga organisasi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman yang dapat perubahan begitu cepat. Dalam mengikuti identitas perubahan organisasi
Nama :Sumanti
BalasHapusNim : 18010103068
Kelas : MPI B/Semester 3
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Menurut pendapat saya setiap organisasi pasti mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan tersebut tidak bisa dihindari dan di anggap sepele, karena perubahan tersebut yang akan sangat mempengaruhi proses perencanaan dalam Sebuah kelembagaan. Dalam mempertahankan sebuah organisasi disini harus bekerja sama dan bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya masing-masing, sehingga perubahan tersebut menjadi tuntutan dalam organisasi dapat mengelola dengan baik dan bermanfaat dalam mencapai tujuan bersama.
Dapat disimpulkan bahwa setiap kelembagaan atau organisasi harus siap dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dan hal yang pertama dan paling utama dalam sebuah organisasi adalah kerja sama dan tanggung jawab yang baik sehingga mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam organisasi.
Nama : Andi Nurcahayati Amir Soetedjo
BalasHapusNim : 18010103064
Prodi : MPI/B
Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor penting dalam transformasi organisasi. Melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan efisien, Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan kekuatan internal. perubahan yang berhubungan dengan segi pendidikan yang kompleks untuk merubah keyakinan, sikap, nilai-nilai dan struktur organisasi, agar mampu mengadptasi secara baik teknologi baru, perubahan yang dilayani dan tantangan-tantangan di dalam perubahan yang rumit tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ramadhan Alfi Syahrin
BalasHapusNim : 18010103046
Kelas : Mpi "B"
Dinamika merupakan hal yang lumrah di dalam suatu organisasi dimana perubahan pastinya akan terjadi. Kepemimpinan dapat menentukan baik tidaknya suatu kelembagaan. Seorang pemimpin harus bisa mentransformasikan nilai-nilai suatu organisasi di dalam budaya organisasi dengan mengganti nilai-nilai yang bersifat menghambat menjadi nilai-nilai baru yang dapat menghilangkan kebiasaan buruk sehingga dapat menghasilkan perilaku-perilaku baik dalam berorganisasi. Tidak berhenti sampai disitu, kepemimpinan juga harus luas akan cakrawala ilmu pengetahuan dan paradigma berfikir yang luar biasa, hal itu bertujuan agar dapat menyelesaikan konflik dan perselisihan di dalam organisasi. Dengan terpenuhinya kriteria kepemimpinan di atas maka suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah di rencanakan dengan efektif, dapat bertransformasi dengan baik, dan pastinya dapat menguatkan identitas dalam arus perubahan.
Nama : RISMA
BalasHapusNIM. : 18010103042
KELAS : MPI B
Menurut saya dalam menguatkan identitas arus perubahan, yaitu dalam hal ini perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan karena kepemimpinan memegang kunci penting dalam sebuah perubahan. Dalam melakukan sebuah proses perubahan yaitu dengan melalui sebuah tahapan pencairan, perubahan, dan pembekuan kembali, untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan kekuatan internal. Dan perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian sebuah tujuan. adapun konflik yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi atau perubahan dalam organisasi yaitu biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan.
Nama:Ratih Nurwasih
BalasHapusNim:18010103049
Prodi:MPI(B)
Assalamualaikum wr wb.
menurut saya di dalam kesiapan kelembagaan ada yang namanya perubahan di mana yang terjadi di lingkungan organisasi tersebut dengan begitu pada tingkat lebih praktis adalah perubahan perilaku,meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasan baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya.Di dalam kesiapan kelembagaan,terdapat perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat di kelolah dengan baik sehingga bermanfaat dalam mencapai tujuan. Dalam kesiapan kelembagaan ada beberapa proses perubahan keorganisasian yaitu:(1).proses pilihan,(2).proses lintasan (3).proses perubahan.
untuk kesiapan kelembagaan ada sisi yang tidak bisa kita hindari dalam prosea trnsformasi orgnisasi yaitu konflik dengan adanya konflik maka tidak ada kesiapan perubahan yang terdapat dalam suatu elemen elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan.
Nama:NURMALIANA
BalasHapusNim: 18010103067
Prodi:MPI/B
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
berdasarkan artikel diatas saya berpendapat bahwa identitas organisasi adalah proses pembangunan proyek dan tidak bertahan lama atau obyektifitas. Organisasi terbentuk karena adanya identitas, organisasi harus berupaya untuk dapat tetap survive dan unggul serta diperlukan berbagai strategi organisasi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi, sistem informasi baru digunakan untuk mencapai tujuan organisasi dengan fasilitas penyusunan kembali suatu organisasi. Untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik terkadang seseorang dituntut untuk melakukan perubahan baik itu didalam skala besar maupun kecil tak terkecuali sebuah organisasi dll. Namun terkadang banyak pula yang tidak mau menerima perubahan tersebut karena mereka sudah merasa nyaman berda di posisinya saat ini.Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : iqbal
BalasHapusNim : 18010103038
Prodi: MPI b
Pengaruh identitas dalam arus pengaruh positif dan negatif. Di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan organisasi yang ada di Indonesia.organisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya berpikir masyarakat Indonesia. Ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain-lain. Hal ini mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia. Perubahan arus organisasi pun telah merambah masuk dalam kehidupan bangsa Indonesia di segala sektor, yang nantinya berdampak pada budaya dan statistik organisasi masyarakat Indonesia.
Nama : Kiki Mirawati
BalasHapusNim : 18010103056
Kelas : MPI/B
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dalam sebuah kelembagaan perlu adanya perubahan yang efektif dan efisien. Dengan adanya suatu perubahan atau transformasi yang biasa terjadi dalam kelembagaan, nilai-nilai dalam organisasi menjadi faktor yang penting untuk melakukan transformasi yang lebih baik. Suatu perubahan dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu : pencarian (unfreezing), perubahan (Change), dan pembekuan kembali (Refreezing). Dalam konteks perubahan ini kepemimpinan menjadi peran utama yang memegang kunci penting.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusHapus Komentar Dari: SUARA DARI KENDARI
Blogger Hasrawia berkata...
Nama : Hasrawia
Nim : 18010103043
Prodi: MPI/B
Menurut saya terkait artikel diatas yaitu untuk melakukan sebuah perubahan dalam organisasi memang diperlukan kepemimpinan yang baik karna kepemimpinan memegang kunci penting dalam keberhasilan suatu organisasi. Untuk menguatkan identitas dalam arus perubahan pertama-tama diperlukan perubahan perilaku ini terlebih dahulu kita benah karna perilaku yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula dalam hal ini , meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasaan baru yang lebih baik. Sesuai dengan yang dijelaskan dalam artikel diatas yaitu Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing). Untuk mengelola perubahan sebuah organisasi kita juga harus memperhatikan kekuatan dari dalam maupun dari luar organisasi dalam hal ini faktor internal (strategi organisasi, munculnya peralatan baru, dan sikap karyawan). dan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan sosial-politik). Dalam melakukan perubahan tidak terlepas dari konflik atau masalah-masalah yaitu mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri. Untuk melakukan perubahan sesuai dengan penjelasan artikel diatas dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
1.Kerangka struktural (structural frame)
2.Kerangka sumber daya manusia (human resources frame)
3.Kerangka politik (political frame)
4.Kerangka simbolis (symbolic frame)
Nama :Dimas bagus syahab saputra
BalasHapusNim:18010103047
Kelas :mpi/b
Assalamualaikum wr.wb.
Dalam suatu organiasai perubahan adalah salah satu yang menajadi tuntutan dalam organiasai tersebut. Dalam proses perubahanya tersebut ada terdapat berbagai sisi sisi yang tidak bisa di hindari diantaranya tentang timbulnya konflik yang biasax diawali dari ketidak pastian dari berbagai elemen. Olehnya itu dalam melakukan suatu perubahan sangatlah di butuhkan pengakuan identitas dari dalam maupun dari luar yang selanjutnya kita jadikan sebagai tolak ukur perubahan dalam kemajuan organiasasi tersebut
Nama:Riska Apriyani
BalasHapusNim :18010103040
Prodi: MPI/B
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dalam mempertahankan identitas ada begitu banyak perubahan dan ada begitu banyak tahapan yang harus dilakukan yaitu pencairan,perubahan,dan pembukuan kembali. Di Dalam perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Dalam pengelolaan perubahan sangat penting mengenal kekuatan eksternal dan juga internal. Dalam melakukan perubahan akan menghadirkan pengaruh besar dalam sistem organisasi seperti gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan kinerja.
Nama : Andrianto
BalasHapusNim :18010103073
Kelas :MPI B
Mapel :perilaku organisasi
Dalam sebuah organisasi pasti ada kerangka dalam pengembangan organisasi seperti yang telah dijelaskan bahwa setiap organisasi yang hadir di tengah masyarakat pastilah akan menghadapi dinamika,entah itu sebab dari luar bahkan bisa saja sebab dari dalam. Jadi hasil dari pengamatan saya dalam sebuah organisasi tentu saja kita tahu bahwa dalam menghadapi dinamika organisasi tidaklah mudah. Kita ketahui bersama bahwa dalam kenyataannya dinamika ini sering terjadi perubahan yang terjadi dari segi kehidupan entah itu baik pada tingkat individu maupun dari segi organisasionalnya. Nah maka sebab itu, perubahan yang selalu terjadi ada kalanya pemimpin organisasi harus memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi diluar terlebih lagi yang terjadi didalam organisasi yang di pimpinnya. Jadi pemimpin wajib dan harus mampu mempertimbangkan dan memperhitungkan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi tersebut. Karena itu pemimpin harus mempunyai keterampilan dan keberanian untuk mengatasi perubahan di luar dan terlebih lagi didalam organisasi demi peningkatan perkembangan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di sepakati sejak awal pembentukannya.
ULASAN ARTIKEL
BalasHapusNama Pengulas : Laila Nurcahyani Kohar
NIM : 18010103071
Kelas : B (III)
Tanggal : 27 November 2019
Identitas Artikel
Nama penulis : Syahrul Marham
Judul artikel "Kesiapan Kelembagaan : Menguatkan Identitas dalam Arus Perubahan"
Tahun : 2019
Dalam artikel tersebut penulis menyampaikan bahwa Kesiapan kelembagaan biasanya terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan organisasi, dimana perubahan tersebut telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis.
Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing).
Dalam artikel ini pula penulis menyampaikan Sisi yang tidak bisa dihindari dalam proses transformasi organisasi adalah konflik yang biasanya diawali dari ketidaksiapan elemen-elemen tertentu di dalam organisasi untuk menerima perubahan. Salah satu tawaran dalam pendekatan konflik seperti ini adalah Pengembangan organisasi (organizational development/OD). Dari hal tersebut timbullah pertanyaan lalu apa kerangka yang harus dilakukan oleh pemimpin lembaga terhadap pembaharuan organisasi ??? Sehingga terjawablah dalam konteks ini, yg dimana dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi yang harus dikendalikan langsung oleh pemimpin lembaga, yakni :
1. Kerangka struktural (structural frame).
Kerangka ini terpusat pada bangunan organisasi: model unit dan sub unit, aturan, tujuan dan kebijakan, jalur membuat keputusan dan aktivitas.
2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame).
Kerangka ini yang menekankan pada pengetahuan akan manusia dari segi kekuatan dan kelemahan, alasan dan emosi, keinginan dan ketakutan.
3. Kerangka politik (political frame).
Kerangka ini melihat organisasi sebagai arena berkompetisi dengan ciri yang kurang sumber daya, persaingan kepentingan, dan semangat kekuatan dan keuntungan.
4. Kerangka simbolis (symbolic frame).
Kerangka ini terfokus pada masalah kebermaknaan dan keyakinan yang dilaksanakan dalam bentuk ritual, upacara, sejarah, permainan, dan budaya yang hidup dalam jantung organisasi.
Dari ulasan yang saya paparkan berdasar artikel tersebut saya memberikan saran agar kiranya sumber artikel tersebut dapat menjadi acuan bagi kita pembaca dalam hal kesiapan kelembagaan menguatkan identitas arus dalam perubahan, karena sebagai agen perubahan sepantasnyalah membuat sebuah perubahan dengan menghilangkan nilai-nilai penghambat yang diganti memjadi nilai-nilai baru, artinya sepantasnyalah kita harus merubah perilaku bila mau menjadi sebuah agent of change.
Saran buat penulis artikel setelah membaca secara keseluruhan, ada baiknya bila artikel yang di tulis memiliki struktur penulisan, misalnya latar belakang atau pengenalan-pengenalan dari tiap paragraf setiap artikel.
Artikel yang dimuat telah bagus, memberikan respon dan pemahaman terhadap pembaca.
NAMA:DEVAN
BalasHapusNIM:18010103045
PRODI:MPI/B
Assalamualikum we.wb
Menurut saya bahwa, memang dalam sebuah Lembaga perubahan karakteristik lembaga harus mengikuti perkembangan zaman dengan memertahan kan nilai-nilai budaya yang ada dalam lembaga itu sendiri yang tidak terpengaruh dengn nilai perkembangan zaman. Namun adapula sebagian lembaga masih mempertahankan budaya dari lembaga itu sendiri yang tidak mengikut kepada perkembangan zama. Sehingga untuk melakukan perubahan dalam lembaga itu sendiri, inilah beberapa kerangka yang digunakan lembaga atau organisasi hingga melalukan perubahan.
1. Kerangka Struktural
2. Kerangka Sumber Daya Manusia
3.Kerangka politik
4. Kerangka Simbolis
Upaya untuk Mempertahankan Identitas organisasi.Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati diri organisasi. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi diantaranya dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan ukuran besarnya organisasi dengan struktur organisasi dan rentang kendali yang besar, tidaklah menjamin efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi, yang lebih berperan adalah seberapa sukses transformasi organisasi dilakukan agar adaktif terhadap perubahan yang sedemikian cepat guna menjawab fenomena tomorrow is today.
Wassalamualikum wr.wb
Nama : Novita Ali
BalasHapusNim : 18010103072
Prodi : Mpi B
Menurut saya dari artikel di atas dalam arus perubahan ada begitu banyak tantangan yang di hadapai berbagai organisasi perubahan organisasi telah menjadi tema kajian di kalangan pegiat manajemen maupun bisnis. Perubahan menjadi ketentuan dalam organisasi mesti dapat di kelolah dengan baik sehingga bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan. Mengungkapkan bahwa melalui pengelolaan perubahan sebuah organisasi akan bekerja lebih efektif dan efesien untuk mempertahankan identitas dalam arus perubahan yang termasuk jati diri organisasi di antaranya mengembangangkan nasionallisme,elemen2 kreatifitas di dalam organisasi tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : widyawati kahar
BalasHapusNim :18010103066
Kelas : MPI/B
Menurut saya perubahan dalam organisasi merupakan hal yang berpotensi besar akan terjadi, hal ini menjadikan seorang pemimpin menjadi faktor penentu dalam menjaga dan memperbaiki suatu organisasi. Olehnya itu keterampilan dalam kepemimpinan haruslah dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengelola dan mengatur suatu organisasi. Adapun keterampilan yang harus dimiliki sebagai berikut :
1. Kerangka struktural (Structural Frame)
2. Kerangka Sumber Daya Manusia (Human Resources Frame)
3. Kerangka Politik (Political Frame)
4. Kerangka Simbolis ( Symbolic Frame)
Dengan terpenuhinya kriteria tersebut maka suatu organisasi dapat bertransformasi dengan baik dan dapat menguatkan identitas dalam arus perubahan
Nama: Eli SAFITRI BUDU
BalasHapusNim: 18010103044
Prodi: MPI/B
Assalamualaikum wr wb.
Berdasarkan artikel di atas , saya berpendalat bahwa kesiapan kelembagaan yang terkait dgan perubahan2 dalam organisasi sangat di perlukan .dengan perubahan tersebut perlu di memperhatikan nilai-nilai dan faktor-faktor tertentu .proses melakukan perubahan di lakukan melalui tahapan pencairan , perubahan dan pembebukan kembali (refrezing).
Nama : muh. Rahmat toding
BalasHapusNim : 18010103061
Kelas : mpi B
Dalam sebuah organisasi semua konteks ini harus dikerjakan dengan baik dan benar. Agar recipta organisasi sesuai dengan harapan kelompok.
1. Kerangka truktulal
2. Kerangka SDM
3. Kerangka politik
4. Kerangka simbolis
nama :muh arham tarmizi
BalasHapuskalas : mpi b
memurut saya perubahan dalam sebuah organisasi itu merupakan hal yang sangat penting dan berpotensi paling besar dan sebagai faktor penentu dalam menjaga dan memperbaiki suatu organisasi dan didalam arus perbuhan ada banyak tantangan yang dihadapi oleh karena itu kita sebagai organisasi harus memecahkan tantangan tersebut dan suatu masalah yang terjadi agar tidak terjadi kesalah pahaman ..
Nama:Nurannisa
BalasHapusNim:18010103062
Kelas:MPI B
Mapel:Perilaku organisasi
Dalm lembaga akan mengalami suatu perubhan dimana setiap lembaga harus siap dalam mengatasi perubahan tersebut. Apalagi dizaman ini banyak teknologi digunakan. Lembaga harus mampu mengatasi perubahan ini untuk dapat mengangkat nama atau citra lembaga tersebut. Dalam mempertahankan identitas dari semua lembaga oleh karena itu lembaga harus memenuhi 4 kerangka dalam mengatasi perubahan tersebut yaitu:
1. Kerangka struktural (structural frame).
2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame)
3. Kerangka politik (political frame).
4. Kerangka simbolis (symbolic frame)
Assalamualaikum wr.wb
BalasHapusULASAN ARTIKEL
Nama: Nuranisha
Nim :19010103002
Kelas :MPI {A}
Smter: 3 (Tiga)
Menurut saya dari artikel diatas *menguatkan indentitas dalam arus perubahan*
Bahwa tahapan penting dalam transformasi organisasi adalah transformasi budaya organisasi. sebagaimana dijelaskan Darto di atas menunjukkan bahwa nilai-nilai yang dianut organisasi menjadi faktor penting dalam transformasi organisasi. Nilai-nilai yang bersifat menghambat mesti diganti dengan nilai-nilai baru. Pada tingkat yang lebih praktis adalah perubahan perilaku, meninggalkan kebiasaan lama yang buruk dan mulai melakukan kebiasaan baru yang lebih baik lagi. Proses melakukan perubahan dilakukan melalui tahapan pencairan (unfreezing), perubahan (change), dan pembekuan kembali (refreezing).
Perubahan yang menjadi tuntutan dalam organisasi mesti dapat dikelola dengan baik sehingga bermanfaat dalam pencapaian tujuan. Untuk dapat mengelola perubahan dengan baik sangat penting mengenal kekuatan eksternal (karakteristik demografis, teknologi, perubahan pasar dan sosial-politik) dan kekuatan internal (strategi organisasi, munculnya peralatan baru, dan sikap karyawan). Dalam konteks ini, dapat dikemukakan beberapa cara pandang atau kerangka (frame) kesiapan yang dapat digunakan dalam proses pembaharuan organisasi, yakni:
1. Kerangka struktural (structural frame).
2. Kerangka sumber daya manusia (human resources frame).
3. Kerangka politik (political frame).
4. Kerangka simbolis (symbolic frame).
Demikian ulasan saya.
Terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
NURUL HAQ
BalasHapus18010103065
Kelas B MPI SEMESTER 5
Menurut saya artikel yang bapak buat sangat menginspirasi.
Banyak ilmu yang saya petik dari artikel bapak namun akat sangat banyak apabila saya sebutkan satu per satu di kolom komentar