TANTANGAN PESANTREN DI ERA DISRUPSI
TANTANGAN PESANTREN DI ERA DISRUPSI
Oleh:
Syahrul Marham
Pendahuluan
Berbagai lembaga (profit maupun non-profit)
menghadapi tantangan yang relatif sama, yaitu pesaing-pesaing tak kasat mata. Fenomena
ini banyak diulas oleh Kasali dalam topik disruption.
Bahwa tantangan berbagai lembaga tidak lagi yang bersifat konvensional,
terduga, dan terkirakan. Lebih dari itu, tantangan pengelolaan organisasi
menyusup dalam ketidaksadaran, merasuk dalam senyap, sehingga para pengelola
organisasi baru tersadar ketika terjadi gonjang-ganjing. Fenomena ini tidak
hanya berbahaya bagi organisasi kecil bersumber daya sangat terbatas, bahkan
pada perusahaan besar seperti Nokia. Sehingga seorang petinggi Nokia berujar
bahwa kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami kalah dan punah[1].
Reputasi Nokia sebagai pionir revolusi teknologi komunikasi pada era 90-an
akhirnya meredup di era millenial. Hal ini sangat menyentak jagad korporasi
dunia, bahwa pendulum pengelolaan organisasi sedang bergerak dengan cara yang
tidak biasa, melampaui perkiraan-perkiraan "manual"[2].
Di
panggung domestik, kehadiran layanan tranportasi berbasis online (daring) dalam
bentuk Uber, Grab, dan GoCar menyebabkan perusahaan-perusahaan tranportasi
mapan mengalami kebingungan dan kalang kabut. Alih-alih melakukan refleksi
internal, para pelaku usaha tranportasi malah menyalahkan pesaing, memobilisasi
massa, dan berusaha melakukan tekanan terhadap pemerintah. Hasilnya dapat
ditebak, perusahaan-perusahaan tranportasi mapan itu terhempas dari persaingan,
ditinggalkan pelanggan. Upaya melakukan imitasi terhadap "cara-cara
transportasi daring" sudah terlambat, karena pelanggan terlanjur
mendapatkan pelabuhan hati yang lebih peduli kepuasan mereka. Peristiwa ini
sesungguhnya meninggalkan catatan tentang: daya tanggap organisasi dan
kepemimpinan.
Bagaimana
dengan lembaga pendidikan, spesifik pada lembaga pendidikan Islam di
Pesantren?. Sebagai fenomena global, kecenderungan yang dipaparkan di atas
secara perlahan akan menyasar berbagai perkumpulan, tak terkecuali pesantren. Di
masa lalu, PM Gontor pernah membatasi secara ketat akses warga pondok terhadap
televisi, tetapi di kemudian hari persoalan ini mengalami peninjauan. Demikian
juga dengan akses terhadap gawai (gadget),
dan lebih luas lagi kebutuhan terhadap internet mengalami akomodasi melalui
regulasi internal.
Pesantren Salaf maupun khalaf tidak dapat
mengabaikan kecenderungan dunia di atas. Identitas salaf yang mengedepankan
tradisi tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menghadapi persaingan yang
tidak menentu (uncertainty). Dengan
sejarah yang cukup panjang, yang telah cukup mengakar pada masyarakat Islam, tidak berarti bahwa pesantren ini akan mendapatkan jaminan survive. Karena penentu survival dari
lembaga pendidikan adalah masyarakat (pelanggan)[3].
Karena secara perlahan masyarakat juga akan adaptif terhadap perubahan
zaman, sehingga timbul tuntutan penyelarasan program pesantren dengan kondisi masyarakat
yang terus berubah.
Signifikansi Kajian
Dalam konteks ke-Indonesiaan, pesantren adalah aset
bangsa yang sangat berharga, bahkan merupakan lembaga paling sepuh di
Nusantara. Meskipun memiliki akar sejarah dari pendidikan Hindu, tetapi
pendidikan pesantren mendapatkan momentum ketika tersentuh semangat Islam. Kiprah
Wali Songo di Pulau Jawa menjadi titik tolak kebangkitan pendidikan pesantren. Sumbangan
pendidikan pesantren semakin terasa ketika nusantara berada pada masa kolonial.
Akses pendidikan yang dibatasi hanya pada kalangan bangsawan dan penjajah
menyebabkan pesantren sebagai sekolah alternatif. Meskipun dianggap sebagai
fenomena pinggiran ataupun ndeso,
kenyataannya pondok pesantren secara terus menerus memberi sumbangan sumber
daya manusia bagi pembangunan bangsa. Jika di masa perjuangan kemerdekaan para
Kiai dan Santri terjun ke medan perang, saat ini peran Kiai dan alumni
pesantren semakin luas di berbagai bidang kehidupan berbangsa.
Pesantren salaf maupun khalaf yang telah
berkiprah hampir empat dasawarsa, telah memberi sumbangan dalam pengembangan
sumber daya manusia, membantu menggerakkan kehidupan keagamaan di berbagai daerah. Peran besar ini sejatinya tetap terjaga dengan menguatkan sistem
kelembagaan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Riset ini dilakukan
untuk memberi sumbangan pemikiran terhadap ikhtiar menjaga peran-peran besar
tersebut.
Penutup
Lembaga pendidikan Islam, salah satunya pesantren, sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kekuatan lembaga ini dengan model pendidikan berasrama, telah diadopsi oleh sekolah-sekolah pendatang baru. Akibatnya, para pendatang baru dalam dunia persekolahan mendapatkan limpahan keunggulan, tidak hanya dari internnya tetapi juga mengimitasi keunggulan dari sekolah-sekolah lain. Pada saat yang sama pesantren tetap bertahan dalam tradisinya, tidak sensitif dalam gempita kompetisi persekolahan.
Wallahu A'lam Wishshawab.
[3]
Mempertemukan antara gagasan pesantren dengan harapan pelanggan merupakan salah
satu penanda mutu (lihat Nur
Nasution, M. "Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management)." Jakarta:
Ghalia Indonesia (2005). Di samping itu, terkait juga dengan tanggung jawab
sosial. (Lihat Syahrul,
Syahrul. "Tanggung Jawab Sosial Pesantren: Studi pada Pondok Pesantren Al
Munawwarah Pondidaha, Konawe." Shautut Tarbiyah 37, no. 23 (2017):
120-134)
Ulasan Mahasiswa dilakukan melalui kolom komentar ini...
BalasHapusNama : Yus.an
BalasHapusNim : 18010103010
Prodi: Mpi (kelas A )
1.Menurut saya di dalam artikel tersebut mengenai tantangan pesantren di era dirupsi ini memang teradopsi oleh sekolah-sekolah pendatang baru.meskipun demikian pesantren tidak harus merasa teradopsi.dan pesantren perlu mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan di dalam pesantren tersebut.yang dapat bersaing dari sekolah umum lain nya.dan menurut saya gedjet bukan menjadi masalah dalam dunia pesantren.dan gedjet ini seharusnya menjadi pusat informasi dalam membangun atau mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam pesantren tersebut dengan syarat gedjet ini atau teknologi lainya perlu di batasi agar tidak di slah gunakan di dalam pesantren
2.dengan ulasan di atas dpat saya simpulkan bahwa pesantren perlu mengembangkan ilmu pendidikan yg tak kalah saing dari skolah2 umum dan menjadikan teknologi sebagai sumber pemikiran dan pengetahuan yg baik di era milenial ini.syukron
Nama: maulina
BalasHapusNim : 18010103018
Prodi : mpi
1. Menurut saya pesantren adalah media pendidikan yang sangat berperan penting dalam masyarakat, walaupun pesantren itu sudah lama hadir, atau biasa disebut telah jadul atau ndeso dan sekarang banyaknya pendidikan sebagai pesaing, akan tetapi pesantren tetaplah pendidikan yang paling bagus dalam pendidikan, dan diera jaman sekarang pesantren juga tetap harus dapat bersaing dalam pendidikan,dan terkadang orang yg menempuh pendidikan di pesantren tingkat pendidikannya lebih baik.
2. Pendidikan di pesantren memang sangat terancam oleh pendidikan umum, akan tetapi itu bukanlah sebagai hambatan untuk seseorang menempuh pendidikan di pesantren, dan pendidikan dipesantren juga pasti dapat bersaing dengan pendidikan di luar dengan menjadikan teknologi sebagai sumber pengetahuan yang positif.syukron wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : winarti
BalasHapusNim : 18010103035
Prodi : MPI
1. Menurut saya dalam tantangan pesantren di era disrupsi ini banyak memang sekolah pendatang baru. Pesantren ini tetap bertahan dalam tradisinya tidak sensitif dalam gempita kompetisi persekolahan. Sebagaimna mestinya pesantren juga dapat bersaing dengan sekolah sekolah terbaru di luar sana.
2. Menurut saya dari ulasan diatas saya dapat memberikan kesimpulan, walaupun pesantren itu sudah terhadap lama. Tetapi mereka dapat bersaing dengan mengunakan teknolongi yang baik nantinya dan untuk kedepanya.
Nama : imroatun khofifah
BalasHapusNim : 18010103001
Prodi : mpi A
1.menurut saya dari artikel di atas bahwa di sadari atau tidak peradaban manusia telah
berangsur-angsur berubah,realita kehidupan manusia sekarang telah masuk di era revolusi teknologi yang secara fundamental mengubah cara hidup,transformasi maupun komunikasi mengalami kemajuan yang luar biasa dan membawa perubahan disemua dimensi kehidupan.kondisi ini menggiring kita agar menyesuaikan diri menghadapi era modern,khususnya pada pesantren dan santri.
2.Dengan semakin derasnya arus informasi dan komunikasi yang tidak terbatas maka pesantrenpun harus berbenah,menyesuaikan diri dalam menghadapi era yang semakin berubah ini,agar tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah umum.Jangan sampai karena kelambanan pesantren dalam menyikapi kemajuan zaman justru menjadi boomerang bagi pesantren itu sendiri.ketika hanya mencetak lulusan yang kuper yang terjun di masyarakat nantinya.tidak bisa menyesuaikan diri dalam berkehidupan bermasyarakat modern.
Maka dapat saya simpulkan bahwa sudah saatnya santri mengubah mindsetnya agar tidak kalah saing dengan sekolah umum lainnya.
Syukron.
Nama :Wa ode Liyana
BalasHapusNIM : 18010103025
prodi : MPI
menurut ulasan saya mengenai artikel di atas jika kita membahas mengenai teknologi yang membawa pengaruh besar pada kalangan umat jelas akan bisa pungkiri. mengapa saya katakan demikian. karena seperti kita ketahui bersama era teknologi yang lebih canggih pun telah di mulai dan dimana kenyataan pahit harus diterima.
sedangkan jika kita membahas lembaga pendidikan. lantas bagaimana dengan pendidikan di pesantren?seperti kita ketahui pesantren adalah lembaga yang menjalani proses pembelajaran yang mengedepankan keislaman. maka dari itu tentunya ini adalah hal yang harus di perhatikan, dimana kita harus membawa hal hal tersebut ke konteks yang lebih postif lagi. dan bahkan akan menambah keuntungan tentang jalanya pendidikan tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Afa Sri Bulan
BalasHapusNim : 18010103012
Prodi : MPI (Kelas A)
1. Menurut pendapat saya mengenai tantangan pesantren di era disrupsi ini yang berkaitan dengan semakin canggihnya teknologi serta model pendidikan berasrama yang telah di adopsi oleh sekolah sekolah pendatang baru sehingga membuat sekolah pendatang baru mendapatkan limpahan keunggulan, meskipun begitu pesantren tetap bertahan dengan tradisinya serta tidak sensitif dalam gempita kompetisi persekolahan. Mengenai fenomena tersebut pesantren di tuntut untuk lebih berinovasi dalam dunia pendidikan agar tidak kalah saing dari sekolah sekolah pendatang baru tersebut.
2.teori mengenai disrupsi ini pertama kali dipopulerkan oleh profesor Harvard Clayton M. Christensen dalam penelitiannya tentang Industri disk Drive dan kemudian dipopulerkan oleh bukunya The Innovator's Dilemma yang diterbitkan pada 1997. Teori disrupsi ini menjelaskan fenomena di mman sebuah inovasi dapat mengubah hal yang ada dengan memperkenalkan kesederhanaan, kenyamanan, aksesibilitas dan keterjangkauan.
Syukron
Nama: anisa nur adhawiyah
BalasHapusNim : 18010103003
Prodi : MPI A
1. Dalam artikel ini, tantangan pesantren di era disrupsi membahas kemajuan bidang informasi komunikasi sehingga teknik material mengalami kecepatan luar biasa dan membawa perubahan di semua dimensi di kehidupan milenial ini. Dan menurut sya dengan adanya gadjet didunia pesantren, dapat mempermudah santri dalam berdakwah seperti membuat video pendek atau menulis dakwahnya kemudian membagikan\menggunggah ke medsos agar tdk menyalah gunakan alat teknologi.
2. sudah saatnya santri mengubah mindset lama. Jika menggunakan sistem lama tanpa menghiraukan perkembangan zaman, akan menjadikan aktivitas dakwah kian terpuruk dan tertinggal.
Terimakasih.
Nama: sugiati
BalasHapusNim: 18010103032
Kelas: mpi A
1. Tantangan pesantren di era disrupsi banyak pesaing yg tdk kasat mata maupun yg kasat mata maka seorang pemimpin harus siap saiaga dalam menghadapi para pesaing, pemimpin harus menyusun strategi untuk lembaganya dalam menghadapi perubahan dan perkembangan zaman, serta kondisi masyerakat yang terus berubah, agar pondok pesantren dapat bersaing maka pondok pesantren harus mempertahankan tradisinya sehingga membedakan dengan lembaga pendidikan yang lain. adapun tradisinya yaitu: pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan, pondok pesantren sebagai lembaga dakwa, pondok pesantren sebagai lembaga sosial. apa bila ketiga peran pondok pesantren berjalan secara efektif maka pondok pesantren tersebut tdk akan dapat di saingi dengan lembaga pendidikan lain.
2. Dan untuk pesantren tetap bisa eksis karna di zaman sekarang pesantren juga dapat mengakses teknologi menjadi media informasi yang bisa menyalurkan informasi bahwa posantren juga bisa unggul dari sekolah lainya.
Nama : Alvonso Zamorano Pombili
BalasHapusNim : 18010103026
Prodi: MPI A
Assalamualaikum wr.wb
Mau atau tidak mau menerima faktanya hari ini teknologi dan penemuan-penemuan baru terus berkembang setiap harinya. Dunia kini menghadapi era zaman yang dimana penggunaan mesin-mesin yg terkoneksi dengan jaringan internet kehadiran teknologi yang sepesat ini tentunya merupakan hal yang baru bagi santri yang ada di pondok pesantren dengan aturan tidak boleh menggunakan alat elektronik.
Perlu di pahami bahwa di era zaman ini bukan sesuatu yang menyeramkan kita harus menghadapi dengan penuh rasa bijak hadirnya teknologi harus kita pahami sebagai sarana yang mempermudah hidup manusia. Di samping itu dampak kemunculan teknologi tersebut dapat membawa keburukan bagi manusia misalnya konten-konten yg tersebar di internet tidak semuanya layak untuk dibaca dan diliat seperti yg kita ketahui bahwa banyak sekali konten sensitif yg tidak mendidik maka dari itu para santri harus jeli dalam menghadapi situasi ini.Dalam sekolah pesantren pastinya santri telah mempunyai bekal dari pelajaran agama dari bekal tersebut tentunya santri dapat memfilter setiap konten yang ada di internet.
Kesimpulan: bahwa menjadi santri atau bersekolah di pesantren bukan berarti menjauhkan diri dari perkembangan teknologi di zaman ini telah banyak bermunculan pesantren-pesantren teknologi jadi pesantren tidak hanya di gunakan untuk mengkaji ilmu-ilmu agama tapi juga harus bersentuhan dengan teknologi suapaya menghasilkan lulusan yg berkualitas yang tidak kalah dengan " SEKOLAH UMUM "
SYUKRON🙏#wassalam
Nama:Husnul khotimah
BalasHapusNim :18010103002
Prodi:mpi A
1.menurut saya dari artikel diatas mengenai pesantren diera saat ini.memang pesantren itu sudah lama hadir akan tetapi meskipun begitu perkembangan zamannya belum terlalu modern dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain maka dari itu dengan perkembangan modern akan membawa pengaruh besar terhadap pesantren tersebut.
2.menurut saya dari ulasan diatas dapat saya simpulkan bahwasanya pesantren harus lebih menyesuaikan lagi dengan adanya perkembangan zaman yang sangat modern saat ini agar tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman karena itu dengan manfaat sebuah teknologi akan merubah pola pikir menjadi lebih baik lagi dan lebih berkembang lagi.
Mana :siti rahmah
BalasHapusNim :18010103023
Prodi:mpi A
Menurut saya adalah meskipun demikian pesantren tidak harus merasa teradopsi.pesantren perlu mengembangkan tenaga pendidik yang sangat berperan penting dalam masyarakat,realitas kehidupan manusia sekarang telah masuk di era revolusi teknologi yang secara fundamental mengubah carah hidup.transformasi maupun komunikasi mengalami kemajuan yang luar biasa.
Menurut saya dari ulasan di atas maka pesantrenpun harus berubah agar tidak kalah saing dengan sekolah -sekolah lain.tetapi mereka dapat bersaing dengan mengunakan teknologi yang ada.
Syukron
Nama:kismawati
BalasHapusNim:18010103006
menurut ulasan saya mengenai artikel yang ada di atas.
Walaupun pesantren ini menjadi pendidikan yang ndeso di pandangan sekolah konvesionl akan tetapi pesantren ini menjadi wadah dimana untuk memperdalam ilmu agama sehingga membentuk kepribadiabn anak bangsa menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki karakteristik yang baik dengan ilmu agama yang di milikinya.
maka dari itu dengan adanya perkembangan zaman kita harus meperhatikan dan memanfaat kan sebaik-baik nya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama/Nim : Mawaddah/18010103013
BalasHapusProdi : MPI
Semester/Kelas : III/A
Menurut pendapat saya mengenai artikel "TANTANGAN PESANTREN DI ERA DISRUPSI" ini yaitu Pesantren sebagai lembaga pendidikan berbasis Islam yang telah ada dan mengakar pada masyarakat Islam Indonesia, walaupun banyak pandangan orang mengenai pesantren bahwa pesantren cenderung tertinggal dari pada sekolah umum lainnya, akan tetapi pada era desrupsi saat ini pendidikan pesantren mulai berkembang pesat di tunjang dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin maju. banyak sekarang kita dapat lihat pesantren" modern di Indonesia yg tidak kalah saing dengan sekolah" umum lainnya, dg kualitas tenaga pendidik yang baik.
Agar pendidikan Pesantren tidak tertinggal pada era disrupsi saat ini, maka bagi lembaga pesantren ini lebih meningkatkan kualitas tenaga pendidik apalagi dengan kemajuan teknologi informasi yang semakin maju.
Nama : Dwi Resta Awalia
BalasHapusNim : 18010103017
Prodi : MPI A
Menurut saya mengenai artikel diatas bahwa dari yang kita ketahui bahwa pesantren ialah lembaga pendidikan islam yang memang tidak dianjurkan untuk menggunkan alat teknologi bagi para siswanya tetapi dapat dilihat pada era sekarang yang semakin mordern yang diketahui bahwa sekolah lain telah menggunakan teknologi sebagi media pembelajaran dan banyak sekolah lain yang beeprestasi dikarenakan teknologi dan apabila di pesantren juga menerapkan hal itu maka dapat bermanfaat bagi para siswa yang menggunakan nya tetapi dengan hal yang positif. Karena pesantren juga tidak boleh ketinggalan dari sekolah lain karena zaman yang telah berubah.
Jadi kesimpulannya adalah, dikarenakan sekarang sudah menjadi zaman yang modern sudah semestinya pesantren juga melakukan perubahan agar tidak tertinggal dari sekolah lain agar juga memiliki peminat yang lebih banyak.
Terima kasih
Nama : Samsul Alam
BalasHapusNim : 18010103019
Prodi: Mpi (kelas A )
1.Menurut saya di dalam artikel diatas mengenai tantangan pesantren di era dirupsi ini memang teradopsi oleh sekolah-sekolah pendatang baru.meskipun demikian harusnya pesantren tidak merasa teradopsi, justru pesantren perlu mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan di dalam pesantren tersebut.agar dapat bersaing dari sekolah umum lain nya.dan menurut saya gedjet bukan menjadi masalah dalam dunia pesantren.dikarenakan gedjet ini harusnya menjadi pusat informasi dalam membangun atau mengembangkan ilmu pengetahuan di dalam pesantren tersebut dengan syarat gedjet ini perlu di batasi dan d awasi agar tidak di slah gunakan di dalam pesantren
2.dengan pernyataan di atas dpat saya simpulkan bahwa pesantren perlu mengembangkan ilmu pendidikan yg tak kalah saing dari skolah2 umum dan menjadikan teknologi sebagai sumber pemikiran dan pengetahuan yg baik di era milenial sekarang.
Terima kasih
Nama : Hesti Hanapi
BalasHapusNIM : 18010103015
Prodi : MPI
Menurut saya semua perubahan di atas mengarah ke yang lebih baik misalnya saja seperti merek HP nokia yang jamannya sudah tertinggal karna banyaknya merek HP yang fungsi dan kualitasnya jauh lebih baik, dan grab yang saat ini mengalahkan jasa transportasi lain tidak heran karna di mana grab yang lebih mengutamakan kenyamanan penumpang tentu saja grab akan lebih di minati, sama halnya dengan pesantren juga yang mengalami perubahan perubahan dengan tidak di larangnya menggunakan gadged dan menonton TV, tidak ada yang salah dengan semua itu di karna kan menggunakan gadged atau menonton TV tidak selamanya berpengaruh buruk bisa saja kita gunakan sebagai media untuk menyiarkan pengajaran tentang keagamaan
Kesimpulannya semua perubahan di atas semua mengarah ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi dengan baik
Sekian
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Nur Awalia Purnamasari
BalasHapusNim : 18010103005
Prodi : MPI (Kelas A)
1. Menurut saya dalam artikel tentang tantangan pesantren di era disrupsi ini kita mengetahui bahwa berbagai lembaga telah menghadapi tantangan yang relatif sama, yaitu pesaing pesaing yang tak kasat mata. Oleh karena itu, dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut pesantren tidak perlu merasa kalah dengan sekolah sekolah umum lainnya. Karena dengan begitu pesantren juga tidak dapat dengan mudah di singkirkan dengan mudah oleh perkembangan zaman, yang dimana pesantren mampu bertahan di era disrupsi ini.
2. Menurut saya pesantren hanya perlu meningkatkan kualitas belajar, inovasi dan kreatifitas tetapi juga tetap menjaga nilai khas yang telah lama ada di pesantren tersebut agar tetap ada dan terus ada dalam penyelenggaraan pendidikan pesantren maupun madrasah.
Nama: Muhamad alwi
BalasHapusNim : 18010103027
Prodi : MPI A
Sebelumnya jika saya mau mengemukakan pendapat atau ulasan saya, tentang di era milenial sekarang..bahwasanya untuk tantangan pesantren di era Disrupsi. Sebenarnya berbicara masalah teknologi dan realita sekarang itu sekarang itu sangat membantu membantu para pelajar untuk belajar maupun menabah wawasan yang belum di ketahui selama pesantren tidak menghilakan ajaran atau syariat - syariat islam. Tetapi dalam hal ini tenaga pendidik pun juga harus mampu menjelaskan tentang perkembangan zaman yang begitu pesat kepada pelajar. Dan memang pada dasarnya kita tidak akan bisa menghindari peekwmbangan zaman itu. Dan memang kita tidak bisa manafikan terobosan2 pesantren,bahkan para wali songo juga terobosan pesantren tetatapi kita tidak bisa stagnan dengan proses pembinaan atau pembelajaran di pesanteren. Bebarapa hal sumber maupun ayat juga sudah ada yang menjelskan.
1.Al-w karya al-Rz yang merupakan ahli dalam
bidang kedokteran pada masanya, dan masih
banyak ilmuwan-ilmuwan hebat islam lainnya,
yang sangat berkompeten dibidang teknologi.
Selain itu juga, pada jaman kejayaan islma,
para cendekiawan muslim sangat di segani dan
di hormatkan masyarakatnya, bahkan mereka
diberi gelatr muhandis. Muhandis adalah kata
dari bahasa arab, artinya kurang lebih sama
lah dengan "Engineer" atau "Insinyur". Dengan
adanya hal tersbeut, membuktikan bahwa
perkebangan teknologi bukan merupakan hal yang
baru dalam dunia islam.
2.Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam
kitabnya Nizhamul Islammenyebutkan bahwa
"Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang
menjadi produk kemajuan sains dan perkembangan
teknologi/industri tergolong madaniyah yang
bersifat umum, milik seluruh umat manusia".
Dalam islam sendiri, alquran tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern, justru islam sangat mendukung kemajuan umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam bidang apapun termasuk dalam bidang teknologi.
Itu saja dari saya..
Terimaksih...
Nama ; Sitti Zulqaidah
BalasHapusNim ; 18010103008
Prodi ; Mpi (A)
1. Menurut saya tantangan pesantren di era disrupsi ini karena adanya pergerakan informasi yang cepat. Pesantren sebagai institusi pencetak masa depan dan pusat pemberdaya masyarakat harus mampu mencetak generasi yang memiliki sumber daya yang mapan yang dapat bersaing ketat dalam pentas global. Oleh karena itu, pesantren harus dapat menghadapi era globalisasi yg pada awalnya merupakan tantangan dan rintangan menjadi peluang emas bagi pembangunan masyarqkat indonesia. Tentunya pesantren harus berproses dan berubah agar bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.
2. Kesimpulannya sebagai alternatif pendidikan pada era disupsi, pesantren harus sadar dan mau terbuka dengan perkembangan zaman dan iptek. Realisasi perkembangan pesantren terlihat dari kurikulum pengajaran dan fasilitas-fasilitas yang lebih maju dan cenderung modern sehingga mampu bersaing dengan sekolah umum.
Nama : Ainur Rofiq
BalasHapusNIM : 18010103036
Fakultas/Prodi/Kelas/Semester : FATIK/MPI/A/III
Menurut ulasan saya mengenai artikel yang ada di atas.
Walaupun pesantren ini menjadi pendidikan yang ndeso di pandangan sekolah konvesionl akan tetapi pesantren ini menjadi wadah dimana untuk memperdalam ilmu agama sehingga membentuk kepribadiabn anak bangsa menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki karakteristik yang baik dengan ilmu agama yang di milikinya.
maka dari itu dengan adanya perkembangan zaman kita harus meperhatikan dan memanfaatkan sebaik-baik nya.
Nama : Reza Alfian
BalasHapusNIM : 18010103004
PRODI/KELAS : MPI/A
Menurut saya mengenai artikel diatas, pesantren seharusnya mengikuti perkembangan di era milenial sekarang. Ia seharusnya tidak mempertahankan tradisinya, tradisi yang saya maksud disini yaitu tidak menutup diri dari perkembangan zaman yang sekarang, pesantren seharusnya membuka diri agar bisa menunjukkan bahwa inilah pesantren di zaman milenial.
Akan tetapi perkembangan zaman yang harus diikuti ialah dengan menggabungkan atau mengkolaborasikan teknologi dan ilmu agama yang menjadi jati diri pesantren, jadi santri yang berada di lingkup pesantren juga merasakan perkembangan zaman di era yang milenial seperti sekarang.
Jadi kesimpulannya, pesantren yang dulunya ketinggalan zaman, harus memiliki daya saing dengan sekolah umum lainnya, kan yang membedakan sekolah umum dengan pesantren hanya Ilmu agamanya, tetapi pesantren juga tidak boleh kalah saing dengan perkembangan teknologi yang ada di era milenial seperti sekarang ini.
Nama : Ully Niken Fadhilah
BalasHapusNim : 18010103021
Prodi: Mpi A
Pesantren di era skarang memang sudah tidak banyak peminatnya, dengan begitu banyak kalangan lebih memilih untuk sekolah di umum di bandingkan dengan pesantren, padahal mau di pikir dengan masuk pesantren anak bangsa bisa menjadi lebih terbentuk akhlaknya dengan baik. Tetapi d era skarang lebih banyak peminatnya sekolah umum karena lebih maju di bandingkan dengan pesantren.
Jadi, pesantren di era skarang seharusnya lebih meningkatkan lagi kapasitasnya dan lebih banyak bersosialisasi ke daerah2 sehingga public/masyarakat bisa mempertimbangkan lagi untuk masuk di pesantren.
Nama : Meldawati
BalasHapusNim : 18010103037
Prodi : MPI A
Menurut pendapat saya tentang artikel mengenai tantangan di era disrupsi walaupun pesantren menjadi pandangan yang ndeso dipandangan masyarakat, akan tetapi sebenarnyaa pesantren adalah tempat yang paling baik untuk menambah wawasan pengentahuan tentang ilmu walaupun sekarang ini pesantren sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah kekuatan lembaga dengan model berasrama telah di adopsi oleh sekolah-sekolah pendatang baru. tanggapan saya mengenai larangan memakai alat eloktronik di pesantren juga positif karna banyak minesnya ketika anak pesantren menggunakan HP, tetapi agar anak pesantren juga tidak ketinggalan informasi sebaiknya disediakan Lab komputer yang terkoneksi dengan internet agar anak pesantren sewaktu waktu dapat mengakses informasi agar tidak ketinggalan.
Nama : Atin Nurjannah
BalasHapusNim : 18010103030
Prodi: Mpi A
Secara dinamis kehadiran berbagai produk teknologi adalah suatu keharusan, mengingat dari sisi fungsionalnya sangat menunjang berbagai kebutuhan kita sehari-hari terutama dalam bidang ilmu pengetahuan terkait kedudukan pesantren di dalam arus global saat ini sebenarnya sangat memungkinkan sebuah pesantren untuk berkembang sangat pesat dengan memanfaatkan teknologi sebagai instrumen tambahan untuk menggali dan mengkaji informasi dalam ilmu pengetahuan dengan tetap mempertahankan moral dan doktrin islami tentunya.
Menurut saya, lembaga seperti pesantren akan selalu adaptif terhadap pergolakan dunia pendidikan dewasa ini. Hal ini di dukung oleh 1 faktor :
1. Kemerosatan moral yaitu masalah yang paling urgen saat ini dalam dunia pendidikan adalah kemerosotan moral mulai dari tawuran antar pelajar rusaknya etika murid terhadap guru maupun masalah pergaulan bebas dan penggunaan media online atau HP yang tidak sangat memprihatinkan. Problem inilah yang seharusnya menjadi landasan kenapa masyarakat akan turut melirik pesantren karena hal positifnya yang bisa mengekang kemerosotan moral dilingkungan pendidikan.
Nama:Lista Rahmayanti
BalasHapusNim:18010103009
Prodi:Mpi A
Menurut saya tantangan diera pesantren mngapa dikatakan ketinggalan zaman karena tdk memakai alat komunikasi seperti hp.mngapa anak zaman skrang memilihh sekolah diluar dari pada dipesantren karena skarang anak anak mengikuti zaman melenial karena dipesantren dikatakan ketinggalan zaman dan fasilitas fasilitasnya kurang,hanya yg membedakan juga pesantren dengn sekolah diluar klw pesantrenn ilmu agamanya lebihhh dalam dan lebihh luas dibandingkan dengan sekolah diluarr.skarang kan perkembangan zaman semakin canggih jdi harus memanfaatkan sabaik mungkin
Nama :Nur Rahman
BalasHapusNim :18010103022
Prodi:Mpi A
Menurut saya terkait dengan tantangan yg di hadapi pesantren di era disrupsi yang mendeskripsikan bahwasanya Lembaga pendidikan Islam, salah satunya pesantren, sedang menghadapi tantangan yang tidak mudah. Kekuatan lembaga ini dengan model pendidikan berasrama, telah diadopsi oleh sekolah-sekolah pendatang baru . Akibatnya, para pendatang baru dalam dunia persekolahan mendapatkan limpahan keunggulan, tidak hanya dari internnya tetapi juga mengimitasi keunggulan dari sekolah-sekolah lain. Pada saat yang sama pesantren tetap bertahan dalam tradisinya, tidak sensitif dalam berlomba/ kompetisi persekolahan. Nah inilah yang membuat pesantren ketinggalan zaman dan kalah saingan sekolah pendatang baru karena tidak memanfaat fasilitas teknologi canggih dalam hal mengembang potensi ilmu pengetahuannya(model pendidikan) tapi, kemungkinan besar ancaman dan tantangan itu bisa berangkat dari teknologi canggih karena
Faktanya sekarang alat komunikasi atau teknologi canggih merupakan salah faktor kemerosotan moral murid(merusak) nah itu lah menjadi salah satu alasan pesantren tersebut konsisten terhadap tradisi nya(identitas salaf) apalagi pesantren lebih fokus dalam mengkaji ilmu agama.....inilah menjadi keganjalan saya dalam memahami, jadi kesimpulannya berangkat dari pilihan lain dengan mengatasi tantangan artikel di atas atau yang di maksud di atas yakni tetap pesantren harus mengikuti perkembangan zaman melenial dengan menggunakan teknologi canggih untuk mengembangkan potensi mereka menjadikan kompetensi dengan sekolah lain dan tidak ketinggalan zaman,kalah saingan maka dari itu butuh palanning dan mengontrol(manajemen) untuk pemanfaatan fasilitas/teknologi tersebut untuk peluang pengembangan ilmu pesantren (pemanfaatan sebaim mungkin )itulah menjadi salah satu cara untuk mengatasi tantangan itu
NAMA:BETI SETIOWATI
BalasHapusNIM:18010103007
Prodi: MPI A
Menurut sy mengenai artikel diatas pesantren diera sekarang yang sangat terkenal kecanggihan teknologinya sangat kurang peminatnya karna di anggap jadual atau kampungan,kebanyakan dari mereka lebih memilih sekolah sekolah umum.
tetapi pesantren tetaplah wadah atau lembaga terbaik dalam konteks ilmu Agama,.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Irdan
BalasHapusNim:18010103024
Prodi/Kelas:MPI/A
1.Tanggapan saya mengenai artikel di atas yg membahas tentang pesantren di area distrubsi. Pesantren ad yg tmpat kt blajar utk pembentuk ahlak agr lbih baik.. tetapi skrang in ank lbih memilih skolah umum di bandingkan pesantren.. it di akibatkan krna ketinggalan zamannya sebuah pesantren dan tdk maw mengikuti prubahan zaman pesantren lbih memilih mempertahankan ajaran yg di anut sejak dlu ( tradisi ) Andai kata pesantren ingin mengikuti prubahan zaman dan lbih modernisasi mngkin ank akn lbih minat utk msuk pesantren di bandingkan skolah umum. Di samping itu dampak kemunculan teknologi tersebut dapat membawa keburukan bagi manusia misalnya konten-konten yg tersebar di internet tidak semuanya layak untuk dibaca dan diliat seperti yg kita ketahui bahwa banyak sekali konten sensitif yg tidak mendidik maka dari itu para santri harus jeli dalam menghadapi situasi ini.
2. Dari kesimpulan diatas dapat saya simpulkan bahwasanya pesantren harus lebih menyesuaikan lagi dengan adanya perkembangan zaman yang sangat modern saat ini agar tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman karena itu dengan manfaat sebuah teknologi akan merubah pola pikir menjadi lebih baik lagi dan lebih berkembang lagi.